Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pesta Blogger 2009

guest book


ShoutMix chat widget

Musik Lainnya

visitor country

Wednesday, September 2, 2009

Slash


Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia, Gun’s N’ Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang, keriting, memakai topi panjang / topi sulap, dengan menggendong Gibson Les Paul serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah style Slash yang sangat familiar.

Slash lahir di Hampstead (London), Inggris pada tanggal 23 Juli 1965. Ayahnya seorang Inggris berkulit putih, dan ibunya warganegara Amerika berkulit hitam. Ibunya merupakan perancang busana panggung David Bowie, dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia 11 tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup yang anti-sosialis. Untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan jaket kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring oleh masyarakat. Pertengahan tahun 70′an Slash mulai bermain BMX motorcross. Ia bahkan sempat mendapatkan penghargaan dan uang dari olahraga ini.

Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck, dan Neil Young. Ia memutuskan berhenti dari olahraga BMX dan menekuni gitar. Setiap harinya ia berlatih selama 12 jam. Dikarenakan sibuk bermain gitar setiap harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah saat berada di tingkat 11. Ia pun semakin memperbanyak pergaulan dengan musisi-musisi muda dan melakukan jam session. Inspirasi dari Aerosmith sangat mempengaruhi skill bermusiknya. Tak lama kemudian ia bertemu Steven Adler dan membentuk band Road Crew. Hanya seorang gitaris dan drummer membuat mereka kemudian mencari vocalis. Seorang pemain bass bernama Duff McKagan menjawab iklan yang dipasang Slash di koran. Belakangan mereka sepakat mengganti nama bandnya dengan nama baru Hollywood Roses. Sambil terus bermain dari pub ke pub dan sempat merekam album demo, secara kebetulan Slash dkk bertemu dengan 2 personel band L.A. Guns, Izzy Stradlin dan Axl Rose. Setelah melakukan jam session, mereka masing-masing saling mengagumi kemampuan bermusik satu sama lain. Akhirnya bergabunglah kedua band tersebut dan memakai nama Gun’s N’ Roses.

Mulanya mereka merelease album mini Live : Like a Suicide. Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini, pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen Records. Tahun 1987 Debut album perdana dilepas dengan judul album Appetite For Destruction. Diluar dugaan, hits single perdana Sweet Child O’Mine berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan radio-radio. Intro lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar langsung menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Diikuti kemudian oleh single Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film Dead Pool. Album ini melambungkan nama Slash sebagai gitaris pendatang baru terbaik. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual 20 juta keping album diseluruh dunia.

Tahun 1989, G N’ R merilis album kedua, Lies. Namun penjualan albumnya tak sesukses album pertama. 2 tahun kemudian album Use Your Illusion I dan II dilepas ke pasaran. Album ini kembali membesarkan nama Slash sebagai gitaris terbaik. Di album ini ia mampu menampilkan permainan melodi yang harmonis dan menyentuh. Siapapun tak akan menyangkal bagaimana indahnya permainan solo Slash dalam lagu November Rain dan Don’t Cry. Serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor Estranged, Live and Let Die dan lagu You Could Be Mine yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Pada masa-masa ini Slash bersama bandnya mencapai puncak kejayaan dimana mereka turut menggelar tur dunianya. Terakhir, G N R memperoleh predikat sebagai The Dangerous Band In The World. Bahkan dinilai popularitasnyabisa melebihi The Beatles apabila terus menghasilkan album seperti ini.

Album Spaghetti Incident yang direlease tahun 1993 menjadi album terakhirnya bersama G N R, pasalnya terjadi konflik internal didalam tubuh band itu sendiri. Slash tidak setuju terhadap visi Axl yang mulai ingin merubah warna musik GNR ke arah techno. Slash cabut dan mendirikan Slash’s Snakepit. Bersama band barunya ini ia sempat merelease 2 buah album yaitu IT’S FIVE O’CLOCK SOMEWHERE tahun 1995 dan Ain’t Life Grand tahun 2000. Sayangnya album-album tersebut tidak sesukses semasa masih bersama GNR. Setelah 2 tahun kemudian ia memutuskan berhenti dari proyek Slash’ Snakepit dan membentuk band baru yang beranggotakan hampir semuanya mantan-mantan personel GNR. Duff pada bass , Matt Sorum pada drum, seorang gitaris baru Dave Kushner dan vocalis Scott Weiland (mantan vocalis Stone Temple Pillots). Debut album Contraband direlease tahun 2004. Album ini langsung bertengger di posisi puncak Billboard Charts. Hal ini dikarenakan kerinduan fans- fans GNR pada GNR sendiri yang menurut rumor akan merelease album baru namun tak kunjung tiba. Akhirnya kerinduan tersebut ditumpahkan kepada Velvet Revolver yang sebagian besar personelnya adalah pilar-pilar utama GNR dimasa lalu. Single perdana Slither berhasil menjadi debutan yang menjanjikan.

Selain sibuk dengan bandnya sendiri, Slash juga ternyata pernah menjadi gitaris bagi musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson. Bahkan pada tahun 2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir musiknya, Slash menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan berduet di panggung pada lagu Black Or White dan Beat It. Slash juga berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year dari majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus bertambah.

Source: here
Continue reading...

Tuesday, August 11, 2009

"RAMONES SEPANJANG MASA"

“Well I don`t care about history

`Cause there`s no place I wanna be
I just wan
na have some chicks
I just wan
na get some kicks
Rock, r
ock, rock n` roll high school”


Jins belel, jaket kulit warna hitam, dan rambut poni. Musik minimalis: cukup tiga chord; tanpa solo gitar. Sekali gebrak, “one, two, three, four”: lagu mengisi panggung. Dalam waktu tak lebih dari 30 menit, Ramones menyuguhkan tak kurang dari 20 lagu. Siapa menyangka kisah empat anak muda pengusung rock n` roll yang enerjik—belakangan disebut pelopor Punk Rock–ini mampu mempengaruhi perjalanan banyak grup musik sepanjang masa. Termasuk, grup-grup besar di zaman sekarang, seperti Metallica, Red Hot Chilli Peppers, Greenday, dan Offsfrings. Bahkan, empat kelompok musik yang disebut terakhir ini ikut ambil bagian dalam proyek Tribute to Ramones, sebuah album yang dipersembahkan buat mengenang The Ramones dan bertajuk “We`re a Happy Family”–diambil dari sebuah judul lagu Ramones. “We`re a Happy Family” dirilis Februari 2003.

Jeffrey Hymann alias Joey Ramone (vokalis Ramones, 19 Mei 1951-15 April 2001) mungkin tak akan pernah menyangka tatkala menyaksikan musik yang diusungnya dulu, kelak menjadi sebuah genre tersendiri yang identik dengan sebuah subkultur: punk rock. Padahal, saat itu, keempat pemuda di Ramones (Joey, Johnny, Dee Dee, dan Marky), cuma kepingin main musik yang mereka klaim sebagai “lain dari yang lain”. Seperti dikatakan Joey Ramone pada 1974, “Kami tak mendapat apa-apa dalam musik saat ini. Kami bosan menjadi Led Zeppelin atau The Stones (Rolling Stones)”. Dan, Ramones pun memainkan musik yang mereka inginkan; yang serba minimalis hingga seorang pengamat musik di AS menilai, musik Ramones sangat tak beradab dengan vokal yang konyol, lirik pendek yang diulang-ulang, serta suara gitar yang meraung-raung persis suara gergaji mesin.

Namun begitu, buat menjadi sebuah pionir dalam genre punk rock, Ramones tak serta merta menjadi “Ramones”.

Joey Ramone bocah New York asli yang lahir dan tumbuh menjadi pria jangkung di kawasan Forest Hills, New York, Amerika Serikat. Dalam sebuah wawancara dalam film dokumenter “Lifestyle Ramones”, ibu Joey menyebut Jeffrey kecil—nama asli Joey—sebagai bocah penurut dan sangat lucu. Tommy Erdelyi (Tommy Ramone) dikenal sebagai penggemar berat The Beatles yang lahir di Budapest, 29 Januari 1952 dan besar di Queens, New York. John Cummings (Johnny Ramone) lahir 8 Oktober 1951 sedangkan Douglas Colvin (Dee Dee Ramone) lahir 18 September 1952 di Fort Lee, Virginia, dan sempat tinggal di Berlin, Jerman.

Keempat anak muda ini bertemu pertama kali saat masuk Forest Hills High School pada September 1966. Musik menyatukan mereka dan akhirnya sepakat membentuk sebuah band bernama The Ramones. Nama ini dipinjam dari Paul Ramon, nama samaran Paul McCartney, pemetik bass The Beatles, saat dia solo.

Saat itu, Jeffrey ingin namanya diganti menjadi sesuatu yang lain dan terkesan keren (cool) atau bahasa anak sekarang “gue banget”. Mereka pun sepakat memakai nama panggilan. Jeffrey menjadi Joey, Douglas menjadi Dee Dee, dan John menjadi Johnny. Cuma Tommy yang tetap Tommy. Semua memakai nama Ramone di belakang nama panggilan masing-masing.

Pada formasi awal, Joey di posisi drum, Johnny main gitar, Dee Dee sebagai vokalis, dan seorang bernama Ritchie Ramone yang diminta untuk bermain bass. Namun Ritchie tak bertahan lama lantaran harus masuk rumah sakit jiwa. Dee Dee menggantikan posisi Ritchie dengan bermain bass. Saat itu, Tommy menjadi manajer Ramones. Lagu pertama yang ditulis Joey cs adalah “I Don’t Wanna be Loved” yang segera mengawali trend lagu-lagu Ramones yang banyak berawal dengan kata “I Wanna..” atau “I Don`t Wanna..” Semisal “I Wanna Be Sedated” atau “I Don`t Want To Live This Life” dan “I Don`t Wanna Grow Up”.

Ramones unjuk gigi pertama kali di Performance Studio di East 23rd Street , NY, 30 Maret 1974 yang disaksikan 30 orang. Pada Juli 1974, Tommy mengambil posisi drum sehingga Joey bisa konsentrasi pada vocal. Ramones mulai menyita perhatian publik saat mereka tampil di Max’s Kansa City dan CBGB (Country Bluegrass and Blues)—sebuah klub yang setelah Ramones pentas di sana dinobatkan sebagai klub musik underground pertama di AS. Ramones main di CBGB pada 16-17 Agustus 1974 sebagai grup pembuka Blondie. Sejak itu pula punk rock merajalela di New York. Penampilan Ramones dinanti-nanti para punkers (sebutan untuk anak punk).

Konser besar pertama Ramones berlangsung Juni 1975 saat mereka sepanggung bersama Johnny Winter di Palace Theatre di Waterbury. Dan atas usaha Bizarre yang pernah mengorbitkan Iggy Pop dan Television, album pertama Ramones keluar pada April 1976 lewat label Seymour Stein’s Sire. Album pertama Ramones yang juga bertitel Ramones diselesaikan dengan waktu kurang dari dua pekan dengan biaya cuma $ 6.400. Sebuah era baru dimulai. “Heyho Let`s Go”, lirik dalam “Blizkrieg Bop&”, salah satu lagu di album pertama Ramones menjadi yel-yel para punkers hingga kini Begitu juga “Gabba Gabba Hey”. Marky Ramone masuk menggantikan Tommy sebagai penggebuk drum.

Lirik lagu-lagu Ramones banyak menceritakan situasi sosial saat itu, seperti 53rd and 3rd atau tentang kenakalan remaja, semisal “Rock N` Roll High School” atau “Sheena Is A Punk Rocker”.

Dalam History of Punk Rock ditulis bahwa banyak band-band sebelum Ramones, seperti Iggy and The Stooges, MC5, Richard Hell dan The Voidoids menampilkan beberapa aspek dari punk, tetapi tak ada band yang mengkombinasikan semua unsur dalam punk hingga Ramones menyatukannya tahun 1975. Ramones memang mengisi setiap lagu dengan sedikit nada yang ditimpali frase pendek yang diulang-ulang, gitar yang berisik dengan melodi yang nyaris tidak ada dan berkutat pada three magic chord. Durasi setiap lagu rata-rata cuma dua menit.

Banyak yang suka, tapi tak sedikit pula yang geleng-geleng kepala. Bahkan, saat itu tak ada satu pun major labels yang mau menerbitkan lagu-lagu Ramones. Danny Field dari A&M Record mengaku merasa jijik dan segera pergi meski baru mendengarkan setengah dari lagu Ramones. Dia mengaku sama sekali tidak tertarik dengan musik punk dan menyebutnya sebagai sebuah onggokan besar omong kosong yang tak seorang pun ingin mendekat.

Ramones tak kecil hati. Lagu-lagu mereka tetap dinanti. Konser-konser mereka juga selalu padat, meski hanya digelar dalam sebuah klub malam. Bahkan, dalam sebuah penampilan di Jerman pada 1976, para anak muda setempat nekat berdiri di setiap celah yang kosong di antara empat bangku plus satu meja yang memang disediakan panitia untuk para penonton Ramones.

Pada 4 Juli 1976, Ramones menggebrak public London, Inggris, yang juga ditonton personel Sex Pistols, The Clash, The Damned, Generatiion X, serta Siouxsie and the Banshees. Merekalah cikal bakal punk di Inggris yang meledak setahun kemudian. Bahkan, musik Sex Pistols disebut banyak pengamat musik sebagai lebih tidak beradab dan lebih kasar daripada Ramones. Konser di London’s Roundhouse itu pula yang menjadi salah satu aksi Ramones dengan jumlah penonton sepulub kali lipat dari yang seharusnya ada di tempat itu.

Single kedua Ramones yang berjudul “I Wanna Be Your Boyfriend” diterbitkan pada Oktober 1976 disusul album kedua yang bertajuk “Ramones Leave Home”. Album selanjutnya keluar nyaris dengan beda waktu sekitar setahun, yaitu “Rocket to Russia”, “Road to Ruin”, “It`s Alive”, “End of The Century”, “Pleasent Dream”, “Subterranean Jungle”, “Too Tough to Die”, “Animal Boy”, “Halfway to Sanity”, serta “Ramones Mania”. Hits demi hits diciptakan Ramones mengiringi album demi album yang terbit, seperti “Sheena Is A Punk Rocker”, “Cretin` Hop”, “Pinhead”, “Now I Wanna Sniff Some Glue”, “Do You Remember Rock `n Roll Radio?”, “53rd and 3rd”, “Rockaway Beach”, dan “Psychoterapy”.

Ramones terus menancapkan pengaruh di jagat musik rock. James Hetfield dan Lars Ulrich, masing-masing guitar-vokal dan penggebuk drum Metallica mengakuinya. Metallica tak akan pernah ada seandainya Hetfield dan Ulrich tak menonton aksi Ramones pada pertengahan 1980-an. Saat itu, Hetfield terkesima dengan ulah Joey Cs yang tak henti-henti bernyanyi dengan jeda antara lagu demi lagu yang nyaris tidak ada—hanya diselingi komando Dee Dee yang berteriak “One, two, three, four”. Hetfield pun mengutarakan niatnya ingin membentuk sebuah grup rock yang enerjik seperti Ramones. Alih-alih kayak Ramones, justru Metallica tetap dengan gaya sendiri yang mereka sebut heavy metal.

Penggemar Ramones memang bukan cuma musisi. Penulis novel misteri Stephen Kings juga menjadi salah satu fans Joey Cs. Bahkan, Kings dikabarkan menyumbangkan tulisan khusus untuk Ramones di album “Tribute to Ramones”. Salah satu karya Kings yang difilmkan juga pernah diisi soundtrack lagu Ramones yang berjudul “Pet Semetary”.

Album selanjutnya yang dikeluarkan Ramones, berturut-turut adalah “Brain Drain”, “All The Stuff and More” (1 dan 2), “Loco Live”, “Mondo Bizarro”, “Acid Eaters”, dan “Adios Amigos”. Dee Dee sudah tak bersama Ramones saat “Mondo Bizarro” dikerjakan. Dia digantikan C.J. Ramone. Dee Dee keluar karena ingin menjadi penyanyi rap dengan nama Dee Dee King. Dee Dee lalu membentuk sebuah grup bernama Chinese Dragon dan sempat menelurkan album sendiri. Adios Amigos menjadi album terakhir Ramones yang diklaim Joey Cs sekaligus sebagai album perpisahan. Setelah itu, Ramones membubarkan diri pada 1996. Joey solo dan sempat mengeluarkan album berjudul “Don’t Worry About Me”.

Majalah musik, Spin, belum lama ini merilis daftar 50 grup musik terbesar. Dan Ramones menduduki posisi kedua, setelah The Beatles di posisi pertama dan sebelum Led Zeppelin yang berada di tempat ketiga. Pilihan Spin memang masih bisa diperdebatkan. Namun, menurut para redakturmya, urutan 50 grup musik terbesar itu dibuat didasarkan bahwa “Kelompok-kelompok tersebut harus memiliki lagu yang berada di puncak tangga lagu-lagu, aura yang mengubah sejarah, gaya rambut, serta mempengaruhi musik saat ini”. Ramones tak bisa disangsikan, menurut redaktur Spin, memang mampu memenuhi kualifikasi tersebut. Lagu-lagu Ramones kerap masuk tangga lagu di AS dan Inggris. Bahkan, Ramones dinobatkan sebagai grup punk pertama yang menorehkan sejumlah lagu hitsnya di tangga lagu top dunia. Di antara lagu yang tenar adalah “Sheena Is A Punk Rocker”.

Pada 15 April 2001 jam 14.20 waktu AS, Joey Ramone meninggal dunia di Rumah Sakit Presbyterian New York setelah berjuang keras melawan kanker limpa. Publik rock, khususnya punk berduka. Malamnya, di tengah konser U2 di Rose Garden, Portland, Oregon, vokalis U2, Bono, berbicara sejenak kepada para penonton. Dia mengatakan betapa Joey dan The Ramones telah mengubah U2 dan hidupnya sendiri melalui pesan-pesan dalam lagu Ramones yang kerap membuat jantungnya berdegup.

“Saya katakan, `Saya ingin berbicara dengan kalian tentang Joey Ramone…, dan seluruh penonton berdiri bergemuruh,” kata Bono sambil mengingat betapa terpananya dia waktu itu. Kepada penonton di Oregon, dia juga menceritakan bagaimana Ramones membuat Bono Cs membentuk sebuah band. Setelah itu, Bono menyanyikan karya emas Joey, “I Remember You” dari album Ramones, “Leave Home” (1977). “Yang mengejutkan adalah penonton menyanyikan lagu itu dengan seksama. Kemudian saya katakan bahwa Joey meninggal hari itu,” kata Bono, seperti dikutip dari Majalah Rollingstone yang menanyakannya perihal Ramones. Di CBGB, penggemar Ramones berkumpul dan menyalakan lilin untuk Joey serta menaruh karangan bunga di depan klub para punkers itu.

Dee Dee Ramone juga meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles, California, AS, 5 Juni 2002, saat dia berusia 49. Hasil otopsi Los Angeles County Coroner`s Office menyebutkan, Dee Dee tewas karena overdosis obat-obatan terlarang.

Ramones memang meninggalkan cukup kesan di hati banyak orang dengan musik dua menitnya. Wajar kiranya Metallica, U2, Eddie Vedder, bahkan Stephen Kings merelakan waktunya untuk menggarap sebuah album yang dipersembahkan buat Ramones. Majalah Rollingstone dalam edisi April 2004 juga memasukkan Ramones sebagai satu dari 50 grup abadi sepanjang masa. Sebelumnya, pada Maret 2002, Ramones diabadikan dalam Rock n Roll Hall of Fame. Seperti dikatakan Deryck Whibley, personel SUM-41 kepada Majalah Spin, “Kepandaian Ramones adalah mereka mampu mengatakan sesuatu hanya dalam waktu dua menit.”
Continue reading...

Tuesday, August 4, 2009

I Love You Full Mbah Surip



Namanya menjadi populer berkat lagu Tak Gendong yang sering diputar di televisi. Penampilan Mbah Surip, demikian ia biasa dipanggil yang unik juga jadi salah satu ciri khasnya. Dengan rambut rasta ala penyanyi reggae dan tawanya yang lepas menjadi ciri dari Mbah Surip.

Dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1949 dengan nama asli Urip Ariyanto adalah duda dengan empat orang anak sekaligus kakek dari empat cucu. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian bahkan lelaki yang memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California.

Karena ingin mengadu nasibnya, akhirnya Mbah Surip hijrah ke Jakarta. Ia kemudian bergabung dengan komunitas seniman, sebut saja Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki. Kesempatan pun datang kepada seniman yang pernah menerima penghargaan dari MURI untuk aksi menyanyi terlama ini. Ia mendapat kesempatan masuk ke studio rekaman.

Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).

Tak Gendong sendiri ia ciptakan pada 1983 saat Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah.
Ikon Mbah Surip yang khas dengan tawa lebarnya ha-ha-ha... dan topi khas reggae warna-warni merah, kuning, dan hijau ternyata melekat bahkan sampai ia bawa mati.

Menurut dr Septiningtyas, salah satu dokter yang menangani Mbah Surip di RS Pusdikkes Jakarta Timur, Mbah Surip masih memakai atribut khasnya itu saat dinyatakan meninggal. Selain topi reggae, Mbah Surip mengenakan kaus coklat muda dan celana pendek.

Ia mengatakan bahwa Mbah Surip dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 10.30. Menurutnya, saat itu keadaan Mbah Surip sudah meninggal. Meski demikian, dokter sempat melakukan pertolongan rescue jantung paru-paru dan sempat memberikan bantuan pernapasan, tetapi tidak tertolong.

Meski tidak dapat memastikan, dokter menyatakan, kemungkinan besar Mbah Surip meninggal karena serangan jantung. Sebab, menurut penuturannya, saat dibawa ke rumah sakit, bola mata atau pupilnya sudah melebar.

Untuk dapat memastikannya, harus dilakukan otopsi. Namun, dokter tidak jadi melakukan otopsi karena harus ada persetujuan dari pihak keluarga atau kepolisian.

Menurut dokter, Mbah Surip sudah dirawat karena sakit diare dan kelelahan selama tiga hari. Hal tersebut sesuai laporan Mamik Prakoso, pelawak, yang ikut mengantar Mbah Surip ke rumah sakit.

Akhirnya, sekitar pukul 11.40, jenazah Mbah Surip dibawa ke rumah Mamik Prakoso untuk disemayamkan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Rabu (5/8) di Kampung Artis, tepatnya di makam keluarga WS Rendra. Hal itu sesuai keinginan Mbah Surip yang sempat ia sampaikan kepada Tarzan, pelawak Srimulat.

Namun, kepastian pemakaman tersebut menunggu rapat keluarga yang akan digelar di Mojokerto, asal Mbah Surip. Rapat keluarga tersebut sekaligus membicarakan rencana pernikahan anaknya yang sebelumnya akan dilangsungkan pada 16 Agustus 2009 di Mojokerto.


Continue reading...

Sunday, August 2, 2009

Sejarah Bob Marley dan Musik Reggae


SEJARAH BOB MARLEY

Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.

Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.

The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.

Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.

One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)

DREADLOCK


Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.

Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.

Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.

Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).

Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.

Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.

Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.

SEJARAH MUSIK REGGAE

“Musik Jamaica Pendahulu”

Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

“Reggae N Rasta”

Bob Marley tentunya adalah bintang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan – pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.

“Apa sih Reggae”

Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putustersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang – lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistisdan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.

“Ngga asli Jamaika lho!”

Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas – pasan dan putus – putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.


“It’s Influences”

Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits – hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.




Continue reading...

Saturday, August 1, 2009

Indonesia juga punya legenda band rock'n roll


The Tielman Brothers
The Beatles pun Nonton Band Rock Indonesia

Siapa bilang musisi indonesia tak bisa menjadi pelopor dalam dunia musik tingkat internasional? The Tielman Brothers adalah jawabannya. band rock lawas asal Maluku yang kini mulai terlupakan itu, ternyata mempunyai segudang prestasi dan berpengaruh pada kehidupan musik di Eropa terutama di Belanda. siapa bakal menjadi The Tielman Brothers berikutnya?

Para rockmania Indonesia saat ini tentunya sedang membicarakan tentang kesuksesan band luar negeri dan terpesona olehnya. Sebut saja Metallica, Slipknot, Dragon Force, Korn dan lain sebagainya. Siapa yang tak kenal mereka akan dianggap kurang mengerti atau kurang gaul dalam informasi musik saat ini. Dan kalau berbicara tentang siapa bintang dan band rock tertua di dunia, dalam benak kita pasti membayangkan The Beatles, The Rolling Stones atau Elvis, Fats Domino, Bill Haley, dan lain-lain.

Namun, sebenarnya ada satu band rock lawas yang terlewatkan. The Tielman Brothers namanya. Sebuah band rock yang terdiri dari 4 anak muda asal Maluku. Band yang semula bernama TheTimor Rhytm Brothers lalu berubah menjadi The Four Tielman Brothers, dengan personil empat bersaudara Tielman: Andy(lead guitar, vocal), Reggie (rhytm guitar, vocal), Phonton (double bass, vocal), dan Loulou (drums, vocal). Mereka memulai kariernya di Surabaya sejak 1945.

Beruntung perjalanan karier keempat anak muda ini terbilang mulus sebab kedua orangtuanya, Herman Tielman dan Flora Lorine Hess tak cuma mendukung, tapi ikut bermain dan menjadi manager.

Ditonton The Beatles

Di tahun 1956 TheTielman Brothers hijrah ke Breda, Belanda dan memulai karier rekaman di negeri kincir angin itu. Dari sanalah pada akhirnya The Tielman Brothers mulai menjajah musik rock di luar negeri dan memberikan pengaruh yang cukup dasyat di blantika musik rock pada saat itu. Penampilan mereka juga cukup memukau publik di Belanda khususnya dan Eropa pada umumnya. Bisa dibilang mereka lah yang pertama kali memulai atraksi panggung yang liar dan atraktif, seperti bermain gitar dan juga double bass sambil melompat atau berguling-gulingan, serta tentunya demo drums.

Kepindahan mereka ke negeri Belanda dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar ini ternyata melahirkan "Indo-Rock" yang terkenal itu. Ciri kuat Indo-Rock adalah dominasi gitar, instrumen yang dikenalkan orang-orang Portugis saat datang ke Hindia-Belanda sekitar abad ke-14. Permainan gitar ala Portugis yang akhirnya dikenal sebagai musik keroncong ini dipadukan oleh anak-anak Maluku itu dengan musik Hawaii, country, dan rock'n'roll yang mereka dengar dari radio-radio Amerika Serikat yang dipancarluaskan dari Filipina atau Australia.

Ada beberapa fakta yang sangat mengejutkan dari band ini. Jauh sebelum publik rock terpesona dan berdecak kagum dengan permainan gila gitaris Jimi Hendrix pada tahun 1967, salah satu personil TheTielman Brothers, Andy Tielman, sang frontman telah memulai teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Gaya Andy dan teknik gitarnya sangat memukau. Gitar yang dipetik menggunakan gigi, kaki, jauh mendahului Jimi Hendrix.

Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans.

Di tahun 1958 TheTielmans Brothers punya 3 album yang jadi hits di seluruh dunia dan memiliki banyak Gibson Les Paul keluaran pertama yang baru di impor ke Belanda saat itu.

Dalam perjalanan sebuah band, tentunya ada kisah yang tidak menyenangkan pula, seperti halnya pergantian dan keluar masuknya personil band. Bagi The Tielman Brothers, hal itu bukanlah masalah sehingga bisa membuat band ini harus berhenti di tengah jalan. Yang ada malah prestasi yang luar biasa, dimana mereka bisa tetap eksis dan tampil di beberapa Negara di Eropa selain Belanda seperti Belgia dan Jerman.

Sayangnya, di tahun 1976 band ini dikabarkan bubar karena boleh dikatakan permainan musik mereka terkesan mandek dan tidak ada perkembangan alias kurang eksploratif. Mereka bermain musik di tataran yang itu-itu saja, dan itulah yang akhirnya membuat publik menjadi bosan. Begitupun, karya mereka sampai sekarang masih sangat digemari di luar negeri, terutama di Belanda.

Kini tinggal Andy Tielman saja yang masih eksis bermain musik dan tinggal di Belanda. Di usianya yang sudah semakin senja, Andy Tielman kini lebih banyak rekaman untuk lagu-lagu rohani dan sesekali tampil di publik Belanda dengan gitarnya. Tentu penampilannya tak bisa seliar dulu lagi. Namun pengaruh Indo-Rock dan histeria "Beatlemania" tak urung meletuskan pula revolusi musik rock Belanda pada tahun 1960-an, yang ditandai dengan kelahiran band-band Belanda yang bernyanyi dengan bahasa Inggris. Band-band yang ngetop yang ikut meramaikan persaingan di Eropa maupun dunia antara lain Golden Earring, Shocking Blue, The Outsiders, Cuby+ Blizzards, atau Focus.

Perubahan Formasi The Tielman Brothers

The Timor Rhytm Brothers (1945-1957)

Reggy Tielman (banjo,guitar,vocal)- Surabaya, 20 May 1933
Ponthon tielman (double bass,guitar,vocal)- 4 Agustus 1934 - 29 April 2000
Andy Tielman (guitar,vocal)– 30 May 1936
Loulou Tielman (Herman Lawrence)(drum,vocal)– 30 oktober 1938 - 4 Agustus 1994
Jane Tielman (Janette Loraine)(vocal)- 17 Agustus 1940 - 25 juni 1993.

The Four Tielman Brothers-The 4 T's (1957-1959)

Andy Tielman
(lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,vocal)
Ponthon Tielman (double bass,vocal)
Loulou Tielman (drums,vocal).

The Tielman Brothers (1960-1963)

Andy Tielman
(lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,vocal)
Franky Luyten (rhytm guitar,vocal)
Ponthon Tielman (bass guitar,6 string bass,vocal)
Loulou Tielman (drum,vocal)

The Tielman Brothers (1963-1964)

Andy Tielman
(lead guitar,vocal)
Alphonse Faverey (lead guitar) ex strngers;to The Four Beat Breakers>The Time Breakers
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass, vocal)
Franky Luyten (rhythm guitar,vocal) to The Four Beat Breakers>The Time Breakers
Ponthon Tielman (bass guitar,6 string bass,vocal)to Tielman Royal;afterwards back to Indonesia
Loulou Tielman (drum,vocal)
Jane Tielman (vocal)

The Tielman Brothers (1964-1969)

Andy Tielman
(lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass,vocal)
Hans Bax (rhythm guitar,vocal)
Robby Latupeirisa (bass,guitar,6 string bass)
Loulou Tielman (drum,vocal)
Jane Tielman (vocal)

Andy Tielman and his Indonesians (1969-1971)

Andy Tielman
(lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass,vocal)
Rob Latupeirisa (bass guitar,6 string bass)
Loulou Tielman (drum,vocal)
Benny Heynen (tenor saxophone,rythm guitar)
Leo Masengi (tenor saxophone,rythm guitar)ex The High Five

Andy Tielman & The Tielman Brothers

Eddy Chatelin (guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,rythm guitar)
Hans Bax (rhythm guitar)
Maurice de la Croix (rhythm guitar)
Leo Masengi (tenor saxophone,rythm guitar)
Rob Latupeirisa (bass guitar)
Benny Heynen (tenor saxophone,trompet,guitar)
Loulou Tielman (drum,vocal).

DISCOGRAFI:

FOUR TIELMAN BROTHERS
1958 Rock Little Baby Of Mine /You're Still The One (Fernap FP 5001)

THE TIELMAN BROTHERS SINGLES:
1959 Record Hop / Swing It Up (Imperial HI 1026)
1960 My Maria /You're Still The One (Imperial HI 1032)
1960 Black Eyes / Rock Littie Baby (Imperial HI 1033)
1960 18th Century Rock/ Pretend (Imperial HI 1049)
1960 18th Century Rock/ Pretend (Capitol 4569) USA
1960 I Can't Forget You / AAA (Imperial HI 1060)
1961 April In Paris / 0 Rosalie (Imperial HI 1203)
1962 Java Guitars / Warum Weinst Du Kleine Tamara (Ariola AT 10032)
1962 In The Mood / Sunday (ooit uitgebracht?)
1962 Tahiti Jungle / Fern Am Amazones (Ariola AT 45366)
1963 Little Hanschen Twist /Twistin'The Carioca (Ariola AT 10484)
1965 Little Girl /Yes I'm In Love (Ariola AT 18054)
1965 Love So True / Don't Go Away (Ariola AT 18056)
1965 Maria / Marabunta (Ariola ANG 10004)
1965 Exodus / Real Love (Ariola ANG 10006)
1965 White Christmas / I Wonder (Ariola ANG 10007)
1965 Little Lovely Lady / Warte Ab Darling Rosmarie
1966 Hello Catharina / Say You're Mine (Ariola AT 18276)
1966 No One But You /You Are The One (Ariola AT 18278)
1966 Maria / I Wonder (Ariola AT 18614)
1966 Exodus /White Christmas (Ariola AT 18654)
1966 Michelle / Du Gehst Vor,ber (Ariola AT 18768)
1966 Wanderer Ohne Ziel / Viel Zu Spat (Ariola AT 18898)
1966 You Got To Much Going For Love / Can't Help Falling In Love
1967 Little Bird / Gone For Good (Delta DS 1263)
1967 Little Bird / Gone For Good (Vogue DV 14696)
1967 Little Bird / She's Gone For Good (Rainwood R-807) USA
1968 I Can't Help Falling In Love / Goodbye Mama (Delta DS 1271)
1968 Absence / Little Dog (Injection TAR 61012)
1968 Nina Don't Go / Maria My Love (Imperial TAR 61013)
1968 Nanana Hey Hey Kiss Him Goodbye / It's Magic In You Girl (Fontana YF 278838)
1970 Manolito / Unter'm Bambus Von Trinidad
1971 Say A Simple Word / Summer Without You
1972 Poor People / Forever And Evermore (met Jane Tielman)(Negram NG 309)
1972 With Your Help /Tell Me Your Name (Injection 134548)
1973 Hey Hey / I'm A Stranger In My Land (Negram NG 329)
1975 Hey Hey / I'm A Stranger In My Land (heruitgave)(Negram NG 2013)
1975 Goodbye Mama / Country Girl
1976 Rip It Up / Move It (Philips 6012641)
1980 Jesus / Part 2 (Killroy KR 2894 KL)
1980 Jesus / Part 2 (12-inch disco version)(Killroy KR 119504 KL)
1981 Little Bird / Poor People (EMI 5 006-26704)
1981 Cheryl Moana Marie / Blue Bayou
1991 Black Eyes Rock/ Rollin' Rock

Sumber: Male Emporium




Continue reading...

Friday, July 31, 2009

Mengenang Sebab Kematian Musisi Legenda Dunia

INDUSTRI musik memang menjanjikan sejuta kenikmatan. Lebih-lebih, bagi dunia musik internasional. Popularitas, fans, dan finansial siap menunggu di puncak kesuksesan. Sayang, di balik semua itu, sejumlah “ancaman” juga siap menjemput. Paling banyak, mati muda karena narkoba dan stres.

Kematian superstar musik pada usia muda seolah menjadi fenomena. Namun, penelitian yang dilansir Mark Bellis dan John Ashton dalam Journal of Epidemiology and Community Health menemukan bahwa itu ternyata merupakan suatu pola.

Di antara 1.050 musisi dan penyanyi di Amerika dan Eropa yang aktif sekitar tahun 1956 hingga 2005, terdapat 100 kematian. Usia rata-rata mereka adalah 42 tahun untuk musisi Amerika dan 35 tahun untuk musisi Eropa.

Musisi paling rawan mati muda pada kurun waktu lima tahun setelah mereka mencapai ketenaran. Risiko kematian bisa meningkat hingga tiga kali lipat orang biasa. Ancaman mati muda masih terus beredar hingga 25 tahun setelah kesuksesan pertama.

Penggunaan obat-obatan dan alkohol dalam jangka panjanglah yang jadi penyebab utama. “Dalam industri musik, faktor-faktor seperti stres mengubah popularitas menjadi kehancuran. Akses ke alkohol dan obat-obatan juga sangat mudah sehingga mengarah pada perilaku menghancurkan diri sendiri,” ujar Mark Ellis.
Jimi Hendrix
jimi-hendrix-south-saturn-delt-2097621

Salah satu contoh musisi yang mati muda karena narkoba adalah sang “Dewa Gitar” Jimi Hendrix. Pada 18 September 1970, pemilik hit Foxy Lady itu ditemukan meninggal di kamar sebuah hotel di London.

Ada yang menduga, Hendrix dibunuh. Namun, teori paling meyakinkan adalah Hendrix tewas karena alkohol dan pil tidur Vesperax yang dia konsumsi sehari sebelumnya.

Janis Joplin
joplin1

Tommy Bolin
gitaris asal Amerika Serikat yang dahulu pernah menjadi gitaris grup Deep Purple menggantikan Ritchie Blackmore.
Sebelum bergabung dengan Deep Purple, Bolin adalah gitaris dari James Gang.
Bolin hanya satu tahun bergabung bersama Deep Purple (1975-76) dan sempat manggung di Stadion Utama Senayan, Jakarta pada bulan Desember 1975 (opening band-nya God Bless).
Dia wafat pada tanggal 4 Desember 1976 di Miami, Florida, AS dalam usia 25 tahun karena overdosis heroin.
Wafatnya Bolin saat itu membuat Deep Purple memutuskan untuk bubar pada taun yang sama. Tetapi kemudian mereka bergabung kembali pada taun 1984 dengan kembali memakai gitaris Ritchie Blackmore.

John Henry Bonham
“The Lord of Rock Drumming” – JOHN HENRY BONHAM.
Drummer grup Led Zeppelin ini tewas pada usia 32 tahun pada tanggal 25 September 1980 di Clewer, Windsor, Inggris. Bonham (dikenal juga dengan nama Bonzo) tewas secara mengenaskan setelah mengkonsumsi vodka secara gila-gila’an..
Tewasnya Bonham membuat Led Zeppelin bubar sampai saat ini, dan ketiga rekan Bonham di Led Zeppelin (Robert Plant, Jimmy Page dan John Paul Jones) masing2 memilih untuk bersolo karir.Sempat terdengar beberapa nama drummer top saat itu seperti Cozy Powell (Rainbow), Carmine Appice (Vanilla Fudge) sampai Phil Collins (Genesis) akan mengisi posisi yang ditinggalkan Bonham.
Tapi semua itu ternyata hanya gosip dan tidak pernah terbukti sampai sekarang.
“Tanpa Bonzo kami bukan Led Zeppelin lagi..!” begitu kata ketiga Led Zeppelin yang tersisa.

Fredy “Queen” Mercury
Mercury lahir pada 5 September 1946, di Stone Town, Zanzibar (Sekarang termasuk wilayah Tanzania, Afrika Timur). Nama aslinya ialah Farrokh Bulsara. Kawan-kawannya menjulukinya
“Freddie”. Akhirnya keluarganya memanggilnya Freddie juga.

Ia terlahir dari keluarga keturunan Parsi India (Zoroastrian). Orang tuanya adalah seorang Diplomat yang selalu berpindah-pindah, hingga akhirnya menjadikan Zanzibar sebagai tempat
kelahiran Freddie Mercury. Menjelang remaja mereka hijrah ke Inggris dan akhirnya mereka menetap di sana.

Dalam dunia musik internasional, nama Freddie Mercury adalah salah satu Legenda musik Rock. Karya-karyanya termasuk musik abadi yang dapat didengar segala usia.
Menurut May, Mercury musisi yang berbakat sekaligus eksentrik. Freddie menulis lagu dengan kunci-kunci yang aneh. Kebanyakan band rock memainkan kunci A atau E, dan bisa D atau G,

lain dengan musik Freddie yang mempunyai struktur chord yang aneh dan susah dimainkan dengan gitar. Grup musik Queen yang beranggotakan Freddie Mercury, Brian May, John Deacon dan Roger Taylor, pernah dinobati oleh majalah Rolling Stone, sebagai satu-satunya grup musik rock yang seluruh anggotanya bergelar Sarjana.

video clip terakhir adalah these are the days of our lives th 1991. 4 bulan sebelum freddie meninggal. semakin kurus dan sakit, tetapi tetap tidak ada yg tau. sehari sebelum dia meninggal, dia mengumumkan bahwa terinfeksi HIV and AIDs. esok harinya, 24 nov 1991, freddie mercury menghembuskan nafas terakhir dan dikremasi.

Kurt Cobain
cobain
Kurt Donald Cobain (20 Februari 1967 – 5 April 1994) – penyanyi, penulis lagu dan gitaris dalam band grunge dari Seattle, AS – Nirvana.Dengan sukses band ini, Cobain menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.

Pada 1991, melejitnya lagu Cobain yang paling terkenal, Smells Like Teen Spirit, menandai bermulanya perubahan besar dalam musik pop dari jenis musik yang populer di tahun 1980-an seperti glam metal, arena rock, dan dance-pop, kepada grunge dan alternative rock. Selain itu lagu-lagu tulisan Cobain lainnya misalnya About A Girl, Come As You Are, In Bloom, Lithium, Heart-Shaped Box, All Apologies, dan Rape Me.

Cobain menikah dengan Courtney Love pada 24 Februari 1992 di Waikiki Beach, Hawaii. Pada 18 Agustus 1992, Frances Bean Cobain dilahirkan.

Pada 1 Maret 1994, setelah konser di München, Jerman, Cobain didiagnosa dengan bronchitis dan severe laryngitis. Ia diterbangkan ke Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya bergabung pada 3 Maret.

Pagi berikutnya, Love bangun dan menemukan Cobain sudah Overdosisi dengan paduan dari champagne dan Rohypnol.
Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang.

Karena masalah drugs ini, Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada tanggal 30 Maret. Pada malam 1 April, Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.

Pada tanggal 3 April, Love menghubungi seorang private investigator, Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Cobain.

Pada tanggal 8 April 1994, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. Otopsi kemudian memperkirakan Cobain tewas pada 5 April 1994.

John Lennon
johnlennonpeace
Tahun 1980, setelah beberapa tahun pensiun, John Lennon meluncurkan album baru, Double Fantasy, dengan isterinya Ono Yoko. Chapman mengetahui dari buku di mana tempat tinggal Lennon di New York City, dan tak sulit baginya menemukannya di seluruh kota. Chapman meluruk ke New York beberapa jali yang gagal, berpikir tentang apa yang ingin dilakukannya. Ia berpikir tentang bunuh diri sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Lennon. Ia merasa bahwa melakukan hal ini akan agak mengurangi beban masalah kehidupannya sendiri.

Pada tanggal 8 Desember 1980, Chapman mengunjungi New York lagi, bertemu Lennon dan Yōko Ono saat mereka meninggalkan rumah untuk pergi ke sesi rekaman. Lennon menandatangani kopian Double Fantasy untuk Chapman, dan seorang fotografer mengambil foto kedua lelaki itu. Chapman menunggu hingga mereka kembali. Saat Lennon memasuki bangunan apartemennya, Chapman mencabut pistol, memanggil Lennon, lalu menembakinya beberapa kali. Lennon jatuh, dan meninggal dalam perjalanan ke RS akibat kehabisan darah.

Jam 11:07 Pada keesokan harinya, Ono mengeluarkan pernyataan: “Tidak ada pemakaman untuk John. John mengasihi dan berdoa untuk ras manusia. Harap berdoalah bagi orang yang sama. Love, Yoko dan Sean. ” Chapman mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat kedua dan telah dihukum sampai 20 tahun , ia tetap di dalam penjara, yang menolak semua permintaan untuk pembebasan bersyarat.

tubuh Lennon di Kremasi di Ferncliff Cemetery di Hartsdale, New York; abu-Nya yang kemudian disimpan oleh Yoko.
Beberapa Jam sebelum pembunuhan, kepada RKO Radio, Lennon berkata bahwa ia merasa ia dapat keluar manapun di New York City dan merasa aman. Walaupun masih di the beatle, Lennon ditanya apa mungkin dia mati. Lennon menjawab: “I’ll probably be popped off by some loon


Continue reading...

Sunday, July 19, 2009

Benyamin Sueb



Latar belakang
Lahir = 5 Maret 1939 Kemayoran
Meninggal = 5 September 1995 (umur 56)
Genre = Pop, Gambang Kromong
Pekerjaan = penyanyi, Aktor
Instrumen = -
Tahun aktif = 1939 - 1995
Perusahaan = rekaman
Berhubungan = Rano Karno, Ida Royani
Mempengaruhi = -
Dipengaruhi = -
Pasangan = -
Anak = Beib Habbani, Bob Benito, Biem Triani, Beno Rahmat, Beni Pandawa, Bayi Nurhayati, Billy Sabila, Bianca Belladina, Belinda Syahadati
Orang tua = Suaeb (ayah) Aisyah (ibu)
Anggota = -
Mantan Anggota= Naga Mustika

Benyamin Sueb (lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939 – wafat 5 September 1995 pada umur 56 tahun) adalah pemeran, pelawak, sutradara dan penyanyi Indonesia. Benyamin menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.


Awal karir


Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.



Duet dengan Ida Royani

Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.


Gambang kromong

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.

Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran. Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.

Paska duet dengan Ida Royani

Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.


Dunia film

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.


Akhir karir

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.


Kontribusi terhadap gambang kromong

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.


Meninggal dunia

Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepak bola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Benyamin dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ini dilakukan sesuai wasiat yang dituliskannya, agar dia dimakamkan bersebelahan dengan makam Bing Slamet yang dia anggap sebagai guru, teman, dan sosok yang sangat mempengaruhi hidupnya.


Pendidikan

*
Sekolah Rakyat Bendungan Jago Jakarta (1946-1951), SD Santo Yosef Bandung (1951-1952)
* SMPN Taman Madya Cikini, Jakarta (1955)
* SMA Taman Siswa, Jakarta (1958)
* Akademi Bank Jakarta (Tidak tamat) ; Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan (1960)
* Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960)
* Kursus Lembaga Administrasi Negara (1964)



Karir

* Kondektur PPD (1959)
* Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960)
* Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1968)
* Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
* Produser dan Sutradara PT Jiung -Film (1974-1979)



Penghargaan


* Piala Citra 1973 dalam film Intan Berduri (Turino Djunaidy, 1972) bersama Rima Melati
* Piala Citra 1975 dalam film Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975)
* Jalan Landas Pacu Kemayoran diubah menjadi namanya. Hal ini menyebabkan nama Jalan atas namanya lebih panjang daripada nama Jalan Engkongnya Haji Ung.


Keluarga

Benyamin menikah dua kali. Pertama dengan Nonnie pada tahun 1959 (kemudian bercerai pada tanggal 7 Juli 1979 namun rujuk kembali pada tahun yang sama). Hj. Nonnie memberinya lima anak:

* Beib Habbani
* Bob Benito
* Biem Triani
* Beno Rahmat
* Beni Pandawa

Sedangkan anak - anak dari isteri kedua, Alfiah, adalah :

* Bayi Nurhayati
* Billy Sabila
* Bianca Belladina
* Belinda Syahadati

Diskografi

Solo

  1. Kancil Kesasar/Kue Onde (Mesra Records)
  2. Si Jampang (Melodi Record)
  3. Oom Senang (Mesra Record)
  4. Brang Breng Brong (Diamond Record)
  5. Jangkrik Genggong (Mutiara Record)
  6. Apollo (Indah Records)
  7. Tukang Tuak (Undah Records)
  8. Nonton Pecoen (Remaco)
  9. Keluarga Gila (Remaco)
  10. Tukang Sado (Remaco)
  11. Tukang Becak (Remaco)
  12. Terus Turun (Remaco)
  13. Steambath (Remaco)
  14. Dul-Dul Tjak (Mutiara Records)
  15. Patjaran (Indah Records)
  16. Ngupi (Remaco)
  17. Nyari Kutu (Indah Records)
  18. Tukang Loak (Indah Records)
  19. Ngibing (J&B)
  20. Maredel (Remaco)
  21. Mak Minta Makan Mak (Remaco)
  22. Anak Sekarang (Remaco)
  23. Blues Kejepit Pintu (Remaco)
  24. Bul Bul Efendi (Irama Tara)
  25. Kicir-Kicir (Remaco)
  26. Asal Nguap (Indah Records)
  27. Makan (Remaco)
  28. Main Congklak (Irama Tara)
  29. Ketemu Bayi Tabung (Irama Tara)
  30. Soraya (Fila Records)
  31. Telepon Cinta (Insan Record/RCA)
  32. Martabak (Insan Record)
  33. Ngibing Betawi (Varia Nada Utama)
  34. Cintaku Berat di Ongkos (Virgo Ramayana Records)
  35. Assoy (Ben's Records)
  36. Duit (Mutiara Records)
  37. Bayi Tabung (Insan Records)
  38. Mat Codet (Irama Asia)
  39. Tua-Tua Komersiel (Gesit Records)
  40. Saya Bilang (Abadi Records)
  41. Telepon Umum (Purnama Records)
  42. Belajar Membaca (Irama Asia)
  43. Nostalgila (Asia Records)
  44. Sang Kodok (BBB)
  45. Biang Kerok Bersama Al Haj (Virgo Ramayana/Ben's Records)

Duet

  1. Indehoy bersama Rossy (Mesra Records)
  2. Tukang Solder bersama Rossy (Diamond Records)
  3. Es Tape bersama Rossy (Indah Records)
  4. Tukang Loak bersama Lilis Suryani (Remaco)
  5. Ngelamar bersama Rita Zahara (Indah Records)
  6. Tukang Duren bersama Rita Zahara (Indah Records)
  7. Tukang Kridit bersama Ida Royani (Indah Records)
  8. Siapa Punya bersama Ida Royani (Indah Records)
  9. Begini Begitu bersama Ida Royani (Indah Records)
  10. Tukang Delman bersama Ida Royani (Indah Records)
  11. Si Mirah Jande Marunde bersama Ida Royani (Indah Records)
  12. Yang Paling Enak bersama Ida Royani (Dian Records)
  13. Dunia Terbalik bersama Ida Royani (Dian Records)
  14. Anak Bapak bersama Ida Royani (Remaco)
  15. Di Sini Aje bersama Ida Royani (Remaco)
  16. Item Manis bersama Ida Royani (Remaco)
  17. Tukang Tape bersama Ida Royani (Irama Mas)
  18. Perkutut bersama Ida Royani (Remaco)
  19. Lampu Merah bersama Ida Royani (Remaco)
  20. Lampu Merah II bersama Ida Royani (Remaco)
  21. Cinta tak Terbatas bersama Ida Royani (Remaco)
  22. Aturan Asyik bersama Ida Royani (Remaco)
  23. Ketemu Lagi bersama Ida Royani (Remaco)
  24. Jampang and His Wife bersama Inneke Kusumawati (Remaco)
  25. Janda Kembang bersama Inneke Kusumawati (Remaco)
  26. Semut Jepang bersama Inneke Kusumawati (Remaco)
  27. Monyet Nangkring bersama Inneke Kusumawati (Remaco)
  28. Dokter bersama Inneke Kusumawati (Mutiara)
  29. Mancing Lindung bersama Herlina Effendy (Remaco)
  30. Cong-Cong Balicong bersama Herlina Effendy (Remaco)
  31. Muhammad Ali bersama Herlina Effendy (Remaco)
  32. Sumur Pompa bersama Herlina Effendy (Remaco)
  33. Raport Merah bersama Herlina Effendy (Remaco)
  34. Apanya Dong bersama Euis Darliah (DD Records)
  35. Apanya Dong II bersama Euis Darliah (DD Records)
  36. Dicoba Dong bersama Euis Darliah (DD Records)
  37. Tukang Sate bersama Beno Benyamin (Remaco)

Lawak

  1. Warung Jakarte (ABC Records)
  2. Bergurau dan Bernyanyi Bersama Eddy Sud (Purnama Records)
  3. Paling Enak Bersama Eddy Sud (Purnama Records)
  4. Sepak Bola Bersama Eddy Sud (Purnama Records)
  5. Gepeng Menantu Benyamin bersama Srimulat (Pratama Records)

Soundtrack

  1. Akhir Sebuah Impian (Musica Studios)
  2. Koboi Ngungsi (Remaco)

Kompilasi

  1. Parade 68 (Mesra Records)
  2. Tak Mau Dimadu (Remaco)
  3. Dunia Masih Lebar (Remaco)
  4. Ke Pantai Florida (Mutiara)
  5. Kompal Kampil (Remaco)
  6. Pijitin (Remaco)
  7. Artis JK Records (JK Records)
  8. In Memoriam Benyamin S (Musica Studio)
  9. Juki (Musica Studios)

Filmografi

(Nama sutradara ditulis dalam kurung)

1970

1971

1972

1973

1974

1975

1976

1977

1978

1981

1983

1984

1988

1992

Program TV

  • Benjamin Show TPI (1993-1995)
  • Glamor TVRI (1994-1995)

Sinetron

1994

  • Mat Beken

1995

Continue reading...
 

Friends

Followers

Credit

.:: Story Of The Musik Legend ::. Copyright © 2009 Anak Legend is Designed by Anak Legend Sponsored by Famouz